Tuesday, June 10, 2025

Slider[Style1]

Style2

Politik

Politik

Nasional

Nasional

Style4

Style5

Daerah

Pesisir Barat (Medinas Lampung)

Daerah aliran sungai (DAS) Way Krui merupakan sarana air bersih yang digunakan warga Pekon Ulu Krui dan Pekon Gunung Kemala Induk, sehari-hari. Mulai dari keperluan air minum, memasak, mencuci pakaian dan lain-lain.

Itu karena airnya jernih dan tidak pernah kering, meskipun musim kemarau panjang. Di samping itu, juga tempat para nelayan mencari ikan, bahkan para penambang liar mengambil batu dan pasir di sepanjang aliran sungai tersebut.

Namun ketika musim hujan tiba, tak jarang DAS tersebut meluap hingga mencapai ketinggian dan kedalaman sekitar tujuh meter. Hal itu membuat warga yang rumahnya terletak persis di pinggir jalan resah.

Dari pantauan Medinas Lampung, beberapa talud berbentuk tembok yang berada di sekitar jembatan pembatas Pekon Ulu Krui, Gunung Kemala Induk serta Pekon Gunung Kemala Timur, hancur dan menyebabkan rumah warga terancam banjir.

Seorang warga, Sirtaman, yang rumahnya persis membelakangi DAS tersebut mengatakan, tembok di belakang rumahnya dibangun warga dari dana program pembangunan infrastruktur perdesaan (PPIP) pada 2012 lalu. Namun kini jebol.

Ia mengharapkan perhatian dari pihak terkait, baik aparatur pekon, Pemkab Pesisir Barat maupun instansi yang berwenang.
"Kami warga Pekon Gunung Kemala mengharapkan agar talud tersebut kembali dibangun,” ujarnya, Selasa (25/11).

Senada disampaikan warga Pekon Ulu Krui, Rizal. Dia mengharapakan agar aparatur pekon segera tanggap dan mengusulkan perbaikan kepada instansi terkait. Sebab, memasuki musim hujan ini, sangat berbahaya.

"Kami harapkan aparatur pemerintah, mulai dari pekon, kecamatan hingga pemerintah daerah, untuk mengecek lokasi, terkait dampak banjir bandang dalam sebulan ini," pintanya.

Sementara, Sekdes Pekon Gunung Kemala Induk, Heri Asweka ketika akan dikonfirmasi melalui telepon selulernya, meskipun dalam keadaan aktif, namun berkali-kali tidak diangkat.

Terpisah, Camat Way Krui, Eksir Abadi mengaku belum mendapat laporan dari ketiga peratin pekon tersebut.

"Kami akan segera melakukan kroscek dan meninjau ke lapangan, asalkan laporan tertulis dari pekon sudah masuk di kantor kecamatan ini," jelasnya. (Heri Azka)

About Medinas Lampung

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Massa Bentrok di Lampung Tengah, Puluhan Rumah Hangus
»
Previous
Kepala BPN Tulang Bawang Diduga 'Bisnis' Sertifikat

No comments:

Post a Comment


Top