Lamteng (Medinas Lampung) - Maraknya dugaan praktik medis ilegal di Kabupaten Lampung Tengah yang sudah lama terjadi, namun pihak dinas kesehatan setempat seakan ‘tutup mata’ terhadap hal ini, wartawan Medinas Lampung mencoba mengklarifikasi dengan menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah, Dokter Lindawati, Jumat (21/11/2014) lalu.
Namun saat wartawan koran ini menemui staf di bagian umum, guna bertemu dengan kepala dinas tersebut, dikatakan jika saat itu sedang dinas luar (DL). Demikian pula dengan sekretaris dinas kesehatan yang juga sedang dinas luar.
Ketika wartawan koran ini mencoba menghubungi telepon seluler sang kepala dinas, tidak ada jawaban. Pesan singkat yang dikirmkan pun tidak dibalas.
Diberitakan sebelumnya, maraknya praktik medis ilegal di Kabupaten Lampung Tengah yang sudah lama terjadi, namun pihak dinas kesehatan setempat seakan ‘tutup mata’
Padahal, menurut peraturan UU no 36 tentang kesehatan UU Nomor 29/2004 tentang Praktik kedokteran, Permenkes Nomor.17/2013 tentang perubahan Permenkes HK.02.02/Menkes/148/1/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat,Permenkes Nomor 1464/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Hal tersebut jelas-jelas di larang praktik tanpa izin.
Hal itu di ungkapkan oleh sekretaris Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kabupaten Lampung tengah, Anwarudin Rabu (19/11).
“Ini merupakan sebuah pelanggaran dan penistaan Undang-undang dan Permenkes, tapi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah seolah-olah membiarkan hal ini terjadi dan terkesan tidak perduli atau kata lain melegalkan.” ujarnya.
Lebih lanjut, di katakan Anwaruddin, kami bisa pahami bila mana praktik itu di lakukan di kampung-kampung yang jauh dari rumah sakit atau puskesmas, namun yang tidak bisa kami pahami, justru di Ibukota kabupaten.
“Ternyata, praktik tanpa izinpun di lakukan, seperti Oknum Leo dan istrinya yang membuka praktik perawat di rumahnya yang ada di belakang Hotel Bunda Bandarjaya dan tidak jauh dari rumah sakit dan puskesmas,” kata Anwar. (Sugito)
No comments: