|
Slider[Style1]
04 Dec 2014 Lampung Selatan (Medinas Lampung) - Aliansi Pemuda Peduli Pendidikan (AP3) Lampung Selatan, menuding, bahwa penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
04 Dec 2014 Bandarlampung, (Medinas Lampung) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) daerah Lampung mendesak aparat berwenang memberikan sanksi bagi piha...
04 Dec 2014 Lampung Selatan (Medinas Lampung) - Harga cabai rawit di tingkat pedagang Pasar Inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) masih bertahan ...
04 Dec 2014 M Harun Bandarlampung, (Medinas Lampung) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kota Bandarlampung, M Harun mengatakan Pasar Seni En...
Style2
Walhi Lampung Desak Sanksi Hotel Tidak Berizin
0 comment 04 Dec 2014Bandarlampung, (Medinas Lampung) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) daerah L...
Read More
Bandar Lampung
Politik
Terpilih Aklamasi, Aburizal Bakrie Kembali Pimpin Golkar
0 comment 04 Dec 2014Aburizal Bakrie Denpasar (Medinas Lampung) - Musyawarah Nasional IX Partai Golkar akh...
Read More
Politik
Nasional
Ratusan Kepala Daerah-DPRD Terancam Kehilangan Gaji !
0 comment 04 Dec 2014Reydonnizar Moenek Jakarta (Medinas Lampung) - Ratusan kepala daerah, baik gubernur,...
Read More
Nasional
Style4
Mobil Tanpa Pengemudi Akan Hadir di Inggris
0 comment 04 Dec 2014London (Medinas Lampung) - Inggris pada Rabu (3/12) mengumumkan empat kota besar di n...
Read More
Ragam
Style5
AP3: DAK Disdik Lampung Selatan 2014 Carut-Marut
0 comment 04 Dec 2014Lampung Selatan (Medinas Lampung) - Aliansi Pemuda Peduli Pendidikan (AP3) Lamp...
Read More
Daerah
Penyidik Tak Temui Kejanggalan Pemindahan Satwa KBS
Posted by: Medinas Lampung Posted date: 07:46 / comment : 0
Bandarlampung (Medinas Lampung) - Penyidik Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya tidak menemukan kejanggalan terkait pemindahan satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Lembah Hijau.
Kasubnit Tipiter Polrestabes Surabaya, Iptu Sigit Susanto mengatakan, usai melakukan penyidikan di Taman Satwa Lembah Hijau, Kamis (20/11/2014) malam, dari hasil penyidikan tidak ada perbedaan jumlah satwa dengan data perjanjian KBS dan Lembah Hijau.
"Dari hasil pengecekan, datanya cocok dan tidak ada satwa yang dipindahkan ke Lembaga Konservasi (LK) lain," kata Sigit.
Kedatangan penyidik Polrestabes Surabaya ke Taman Satwa Lembah Hijau guna melakukan pengecekan dan singkronisasi data pemindahan satwa surplus KBS yang dititipkan BKSDA Lampung.
Sigit mengakui kondisi kandang satwa dan lingkungan di Lembah Hijau cukup bagus. "Dari pengamatan kami, kandangnya bagus. Makanannya juga baik. Tapi memang ada sebagian yang mati, mungkin karena pengaruh cuaca," kata Sigit.
Terkait kematian satwa, Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Lampung, Saturnino Xavier mewakili Kepala Balai, Subakir menerangkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Lembah Hijau terkait perkembangan satwa yang dititipkan.
"Termasuk setiap kelahiran dan kematian Satwa juga kami data dan di BAP," ujarnya. Dia melanjutkan kematian satwa salah satunya disebabkan faktor pengaruh adaptasi cuaca.
Sementara itu, Komisaris Utama Lembah Hijau M Irwan Nasution mengatakan pihaknya sudah memberikan keterangan secara kooperatif kepada penyidik.
Ia menegaskan proses perpindahan satwa dari KBS sudah dilakukan sesuai tahapan dan prosedur. "Mulai dari izin dan rekomendasi berbagai unsur maupun instansi pemerintah seperti BKSDA Jawa Timur, BKSDA Lampung, hingga surat kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Jawa Timur dan Badan Penanaman Modal Jawa Timur sudah dilalui," ujarnya.
Irwan menambahkan proses pengiriman satwa-satwa itu juga dikawal Polisi Kehutanan (Polhut). "Status satwa-satwa tersebut adalah titipan dan milik negara. Saya rasa, selama fungsinya untuk pelestarian tentu ini sangat baik," kata Irwan.
Ia mengaku sangat miris, Lampung yang dahulunya kaya akan keberagaman satwa, seperti gajah, harimau, tapir dan beruang, sekarang kondisinya justru hampir punah.
"Lampung juga ingin memiliki koleksi satwa yang lengkap, seharusnya sudah menjadi kewajiban bagi kebun binatang yang surplus untuk ikut membantu pemerataan pengembangan populasi satwa," ujarnya menegaskan.
Saat ini, lanjut Irwan, masyarakat Lampung tidak bisa melihat satwa-satwa langka seperti harimau sumatera. Padahal, Lampung memiliki kebun binatang. "Masa mau lihat harimau saja, masyarakat Lampung harus keluar daerah. Ini sangat memiriskan," ujarnya. (nara/ant/fikri)

Tagged with: Bandar Lampung Utama
About Medinas Lampung

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TERKINI
- Terpopular
- Video
- Kategori
No comments: