Lampung Selatan (Medinas Lampung) - Harga cabai rawit di tingkat pedagang Pasar Inpres Kalianda Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) masih bertahan tinggi pada kisaran Rp100.000 per kilogram sejak satu bulan terakhir. Harga daging sapi kini berkisar Rp80.000- Rp90.000/kg.
Sugiarti (44), pedagang di Pasar Inpres Kalianda Lampung Selatan, Rabu (3/12), mengatakan kenaikan harga jual cabai itu sudah terjadi sejak akhir Oktober lalu karena hasil panen cabai petani menurun akibat musim kemarau panjang lalu sehingga berdampak sampai sekarang meskipun sudah musim penghujan.
"Kenaikan ini sudah terjadi sejak akhir Oktober, dan berlangsung hingga saat ini," ujarnya.
Ia menyebutkan, harga cabai rawit tersebut sebelumnya hanya dijual dengan Rp40.000--Rp50.000/kg, kemudian naik perlahan menjadi Rp60.000-Rp70.000/kg, lalu sekarang naik lagi mencapai Rp100.000/kg.
"Saya memperkirakan, harga ini akan tetap bertahan hingga awal tahun 2015, karena menyongsong Natal dan tahun baru," kata Sugiarti lagi.
Dia mengaku, takut untuk menyimpan cabai rawit dalam jumlah banyak, melainkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di pasar tersebut.
"Perubahan harga cabai terjadi sewaktu-waktu, bisa harian bahkan dalam hitungan jam, sehingga saya khawatir mengambil banyak persediaan karena saat ini harganya tidak stabil," ujarnya pula.
Ia masih mengandalkan pasokan cabai dari petani lokal, mengingat kualitasnya terbilang lebih baik namun harganya di tingkat petani cukup tinggi Rp70.000/kg.
Sugiarti mendapatkan cabai ini dari para petani di Pulau Sebuku dan Sebesi, karena kualitasnya baik meski harga lumayan tinggi.
Selain cabai rawit, harga cabai merah keriting juga bertahan tinggi, yakni Rp70.000/kg dari sebelumnya Rp30.000/kg.
Penyebab kenaikan harga itu sama dengan cabai rawit karena menurun pasokan dari para petani lokal maupun luar daerah. (nara/ant)
No comments: